MAKANAN DAN MINUMAN TRADISIONAL
Cirebon
adalah sebuah wilayah
yang terletak di timur laut Provinsi Jawa Barat. Cirebon terdiri dari
dua
administratif pemerintahan, yaitu Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon.
Kabupaten
Cirebon terdiri dari 412 desa dan 12 kelurahan yang tersebar di 40
kecamatan.
Kota Cirebon terdiri dari 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Kejaksan,
Kecamatan
Kesambi, Kecamatan Lemahwungkuk, Kecamatan Pekalipan, dan Kecamatan
Harjamukti.
Nama Cirebon berasal dari 2 kata, yaitu Cai yang berarti air dan Rebon
yang
berarti Udang. Nama Cirebon juga berasal dari kata Caruban yang berarti
Campuran. Dinamakan Caruban, karena Cirebon merupakan tempat percampuran
dari
berbagai kebudayaan, diantaranya adalah Arab, Cina, India, Sunda, dan
Jawa yang
membentuk karakteristik masyarakat Cirebon di tanah pesisir timur
Provinsi Jawa
Barat. Cirebon terletak di jalan raya utama Pantai Utara Pulau Jawa
(Jalan
PANTURA) yang menghubungkan antara Kota Jakarta dan Kota Surabaya. Letak
Cirebon
sangat strategis karena terletak di jalan utama Pantai Utara Pulau Jawa
(Jalan PANTURA).
Berkunjung ke Cirebon, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner tradisional khas Kota Udang ini. Di Kota yang berada di ujung timur Pantura Provinsi Jawa Barat ini, dapat dijumpai berbagai makanan dan minuman tradisional khas Kota Wali ini. Empal Gentong, Sega Jamblang, Sega Lengko, Kerupuk Melarat, Tahu Gejrot, Mie Koclok, Es Cuwing dan Sirop Champolay adalah beberapa makanan dan minuman tradisional khas Cirebon yang telah dikenal oleh masyarakat luas. Berikut disajikan deskripsi singkat tentang beberapa makanan dan minuman tradisional khas Cirebon:
Berkunjung ke Cirebon, tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner tradisional khas Kota Udang ini. Di Kota yang berada di ujung timur Pantura Provinsi Jawa Barat ini, dapat dijumpai berbagai makanan dan minuman tradisional khas Kota Wali ini. Empal Gentong, Sega Jamblang, Sega Lengko, Kerupuk Melarat, Tahu Gejrot, Mie Koclok, Es Cuwing dan Sirop Champolay adalah beberapa makanan dan minuman tradisional khas Cirebon yang telah dikenal oleh masyarakat luas. Berikut disajikan deskripsi singkat tentang beberapa makanan dan minuman tradisional khas Cirebon:
Empal Gentong adalah sejenis
gulai khas Cirebon yang berwarna kuning yang ditaruh di dalam gentong atau
tempat yang terbuat dari tanah liat yang berisi daging, usus, atau jerohan sapi.
Proses penyajiannya adalah daging, usus, atau jerohan sapi tersebut dipotong-potong dan
ditaruh di mangkuk, lalu diguyur kuah berwarna kuning yang berasal dari gentong (Periuk atau wadah yang terbuat dari tanah liat).
Saat disajikan, Empal Gentong ditaburi kucai (Allium tuberosum) dan irisan bawang merah (Allium cepa L.) yang telah digoreng, dan cabai kering yang ditaruh di dalam
tabung bambu. Empal Gentong biasanya dijual mangkal dipinggir jalan atau berkeliling dengan menggunakan gerobag atau dongdangan yang didorong
atau yang dipikul.
Empal
Asem adalah makanan tradisional khas Cirebon yang mirip dengan Empal
Gentong, tetapi tidak menggunakan santan dan mempunyai rasa asam yang
disebabkan
adanya belimbing wuluh atau belimbing sayur (Averrhoa bilimbi) di dalam kuah tersebut. Kuah
Empal Asem terlihat bening (bukan berwarna kuning), karena tidak
memakai kunyit (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.) dan tidak
memakai santan. Empal Asem juga dilengkapi dengan irisan
tomat (Solanum lycopersicum L.).
Mie Koclok adalah makanan
tradisional khas Cirebon yang dibuat dengan cara mie berwarna kuning dan
beberapa jenis sayuran, diantaranya kol (Brassica oleracea L.), tokol atau tauge, ditaruh di tempat
atau ditaruh di wadah pembuat mie yang berbentuk silinder yang berlubang banyak.
Wadah pembuat mie yang berbentuk silinder yang berlubang banyak tersebut kemudian
direndam di dalam wadah berbentuk kotak segiempat yang berisi air panas dan
wadah pembuat mie yang berbentuk silinder yang berlubang banyak tersebut
dikoclok-koclok atau dikocok-kocok. Setelah itu, mie dan beberapa jenis sayuran,
diantaranya kol, tokol atau tauge tersebut disajikan di piring dan disiram
dengan kuah putih kental yang terbuat dari aci. Penjual Mie koclok biasanya menjual
dagangannya dengan cara mangkal dipinggir jalan atau berkeliling dengan
menggunakan gerobag atau dongdangan yang didorong atau yang dipikul.
Bubur Sop Ayam Cirebon adalah
makanan khas Cirebon yang merupakan perpaduan antara Bubur Sop dan Bubur Ayam.
Sega
Jamblang atau Nasi Jamblang
adalah nasi berukuran sekepalan tangan yang dibungkus dengan daun jati (Tectona grandis L.f.)
dan
disantap dengan beberapa lauk pauk yang disajikan secara prasmanan,
diantaranya
sambal goreng, blekutak (Loligo pealei dan Loligo indica), panjelan, sate kentang yaitu kentang (Solanum tuberosum) yang ditusuk, dan telur puyuh yaitu telur yang berasal dari burung puyuh (Coturnix coturnix). Lebih
dari 20
macam lauk pauk yang disajikan di atas meja. Biasanya, meja yang
digunakan
adalah meja dengan keempat kaki meja yang pendek. Nasi Jamblang berasal
dari Jamblang. Jamblang merupakan nama sebuah daerah yang terdapat di
wilayah barat Kabupaten Cirebon.
Sega Lengko atau Nasi Lengko adalah
nasi yang disajikan dengan irisan tahu goreng, irisan tempe goreng, irisan
mentimun, tauge atau tokol, daun kucai, bumbu kacang, kecap, dan ditaburi
bawang goreng.
Tahu Gejrot adalah tahu yang
disajikan dengan campuran bawang dan cabe yang telah diuleg dan disajikan di
wadah yang menyerupai piring kecil berbentuk hitam yang terbuat dari tanah liat
dan diberi kuah berupa kecap yang dicairkan dan dijual dengan cara berkeliling
dengan menggunakan gerobag atau dongdangan yang dipikul. Zaman dahulu,
gerobag atau dongdangan yang dipakai adalah dongdangan yang terbuat dari anyaman bambu. Tahu Gejrot berasal dari Ciledug. Ciledug merupakan nama sebuah daerah yang terdapat di wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Docang adalah makanan khas
Cirebon yang terdiri dari daun singkong, tauge atau tokol yang diberi krupuk
dan disiram dengan kuah dage atau kuah oncom. Saat disajikan, Docang diberi
krupuk.
Kerupuk Melarat atau Kerupuk
Mares adalah kerupuk berwarna-warni (warna merah, putih, kuning) yang terbuat
dari aci dan digoreng dengan menggunakan pasir. Kerupuk ini biasanya disajikan dengan pelengkap berupa sambal.
Kerupuk Rambak atau Kerupuk Kulit
adalah kerupuk yang terbuat dari kulit kerbau atau kulit sapi. Kerupuk Rambak atau Kerupuk Kulit berasal dari Desa Battembat Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
Kue Tapel adalah makanan tradisional khas
Cirebon. Kue Tapel terbuat dari adonan tepung beras
yang diratakan di wajan hingga membentuk sebuah lingkaran, kemudian
diberi pisang dan gula merah yang di penyet-penyet, kemudian diratakan di
atas adonan tadi. Lalu, ditutup sebentar sampai warna kulit adonannya
berwarna kecoklatan. Setelah berwarna kecoklatan, kulit adonan dilipat dan diangkat. Pedagang Kue Tapel dapat dijumpai di Pagongan dan Pasar Kanoman Kota
Cirebon. Kue Tapel enak di makan dalam keadaan hangat.
Sate Kalong adalah sate yang
terbuat dari daging kerbau yang dijual pada malam hari dengan memakai gerobag
yang dilengkapi dengan klenengan kerbau. Walaupun terbuat dari daging kerbau, namun sate ini dinamakan Sate Kalong. Dinamakan Sate Kalong, karena para pedagang sate keluar dan berkeliling menjual dagangannya pada malam hari, seperti keluar dan beraktivitasnya Kalong (Kelelawar) pada malam hari.
Es Cuwing adalah minuman khas
tradisional Cirebon. Cuwing atau sejenis gel berwarna hijau yang diolah dari
daun Cincau, yang disajikan dengan santan, kinca (gula merah yang dicairkan),
dan es yang sudah diserut.
Pepes Kerak Tahu atau Pepes Hintip Tahu adalah makanan tradisional khas Cirebon yang berasal dari Sindang Laut. Sindang Laut adalah nama sebuah daerah yang terdapat di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Pepes ini terbuat dari intip atau hintip (kerak) tahu yang diramu dengan bumbu tertentu dan diberi potongan cabe rawit, sehingga memiliki rasa gurih, manis dan pedas, yang terasa bercampur di lidah saat memakannya. Pepes ini dikemas dengan menggunakan daun pisang dan dimasak dengan cara dibakar sehingga memiliki aroma khas yang harum dan lezat.
Pepes Kerak Tahu atau Pepes Hintip Tahu adalah makanan tradisional khas Cirebon yang berasal dari Sindang Laut. Sindang Laut adalah nama sebuah daerah yang terdapat di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Pepes ini terbuat dari intip atau hintip (kerak) tahu yang diramu dengan bumbu tertentu dan diberi potongan cabe rawit, sehingga memiliki rasa gurih, manis dan pedas, yang terasa bercampur di lidah saat memakannya. Pepes ini dikemas dengan menggunakan daun pisang dan dimasak dengan cara dibakar sehingga memiliki aroma khas yang harum dan lezat.
Wilayah Cirebon yang terletak di
pesisir, juga terkenal dengan hasil lautnya, diantaranya adalah udang rebon (Mysis sp. dan Acetes sp.). Hasil laut tersebut, diantaranya diolah menjadi
Terasi Udang, Kerupuk Udang, dan Petis Udang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar